Jumat, 20 November 2015

Konflik perbatasan antara Chad-Libya

Konflik perbatasan antara Chad dan Libya merupakan sebuah konflik militer sporadis yang terjadi di wilayah bagian utara Chad yang berbatasan langsung dengan wilayah Negara Libya, daaerah ini dikenal dengan jalur Aozou. Konflik ini berlangsung selama kurang lebih sepuluh tahun, mulai dari tahun 1978 sampai tahun 1987. Awal permasalahan konflik perbatasan ini adalah Perang Saudara Chad di Chad utara pada tahun 1968, dimana terdapat intervensi Libya yang cukup signifikan. Perang saudara ini terjadi antara kaum muslimin dan kaum nasrani Chad. Intervensi Libya didorong oleh adanya rasa solidaritas atas nama kesamaan etnis dan agama, Libya memberikan dukungan dan bantuan kepada muslim Chad yang mendominasi jalur Aozou. Tidak hanya sekedar ingin mendukung, dalam perkembangannya ternyata Libya mulai berupaya mengklaim jalur Aozou.
Awal mula terlibatnya militer dalam perang ini dimulai tahun 1978, dimana Libya memberikan bantuan pelindung, artileri, angkatan udara dan infantri, dan mengambil bagian terbesar dalam mengamati dan berperang. Latar belakang ini akhirnya berubah pada tahun 1986, saat perang akan berakhir, pasukan Chad seluruhnya bersatu dan merebut Chad Utara. Setelah terebutnya Chad Utara , Libya dan Chad terlibat dalam Perang Toyota dimana dalam konflik ini menggunakan mobil – mobil Toyota sebagai kendaraan perangnya. Pasukan Libya dapat dikalahkan dan dipukul mundur oleh Chad, dan juga mengakhiri konflik ini.
Alasan keikutsertaan Libya dalam hal ini adalah presiden Muammar Al-Gaddafi yang berkuasa tahun 1969 dalam konflik di Chad adalah ambisinya atas daerah Jalur Aouzou, bagian paling utara Chad yang diklaim sebagai bagian dari Libya berdasarkan sebuah perjanjian yang belum disahkan pada saat periode kolonial. Pada tahun 1972, ambisi Libya untuk menguasai Jalur Aouzou terwujud , dimana didirikannya negara bagian republik Islam di bawah naungan Libya, yang akan membawa hubungan dekat dengan Libya, dan mengambil alih Jalur Aouzou, mengusir kekuasaan Perancis dari daerah itu, dan menggunakan Chad sebagai tempat untuk memperluas kekuasaannya di Afrika Tengah.
Perang Saudara di Chad tahun 1968
Chad merupakan sebuah negara yang terletak di Afrika Tengah. Di bagian utara negara ini berbatasan langsung dengan Libya , di bagian selatan Republik Afrika Tengah , sebelah barat berbatasan dengan Niger dan sebelah timur berbatasan dengan Sudan. Negara Chad dijuluki dengan jantung mati Afrika, karena di sebagian besar kawasan ini beriklim gurun. Chad merupakan negara jajahan Perancis pada masa Perang Dunia II, kolonialisasi ini berlangsung lama hingga tahun 1960 negara Chad merdeka dengan Francois Tombalbaye sebagai presiden terpilih pertamanya.
Pasca kemerdekaan , kondisi keamanan di Chad tidak stabil. Berbagai konflik pertikaian yang menyangkut SARA terjadi di beberapa tempat. Umumnya melibatkan warga Arab Muslim di wilayah utara dengan warga Nasrani di wilayah bagian selatan. Penduduk muslim merasa tidak puas dengan kepemimpinan Presiden Francois Tombalbaye. Perang Sipil Pertama Chad dimulai pada tahun 1965 dan berakhir pada tahun 1979 , dengan kerusuhan dan pemberontakan melawan pemerintahan Presiden Chad François Tombalbaye, yang dikenal untuk otoritarianisme dan ketidakpercayaan demokrasi. Keikutsertaan Libya dalam konflik ini ialah berawal dari pemberontakan yang terjadi di tahun 1968 yang mellibatkan warga  Muslim di Chad terhadap Presiden Chad Francois Tombalbaye. Selalu ada hubungan kuat di daerah perbatasan Chad dan Libya, sehingga Raja Libya Idris I merasa perlu untuk memberikan bantuan kepada FROLINAT ( Muslim ), dan juga untuk mempertahankan hubungan baik dengan Chad dan pelindungnya yakni Perancis. Raja Libya Idris I membatasi bantuannya dengan hanya memberikan tempat perlindungan untuk pemberontak muslim dan bantuan logistik , tidak memberikan bantuan senjata.
Namun, hal ini berubah seiring terjadinya kudeta pada 1 September 1969 di Libya. Kudeta ini melengserkan Raja Idris I , sehingga Muammar Qaddafi naik tahta. Lalu , Qaddafi mengklaim bahwa Jalur Aouzou merupakan bagian dari wilayahnya berdasarkan perjanjian yang belum disahkan oleh Perancis dan Italia tahun 1953.  Pengklaiman ini sudah dinyatakan pada tahun 1954, disaat Raja Libya Idris I mencoba untuk menduduki jalur Aouzou, tetapi pasukannya dapat dikalahkan oleh tentara Perancis.
Keikutsertaan Libya dalam konflik Chad karena Presiden Muammar Al-Gaddafi yang berkuasa tahun 1969 berambisi atas daerah Jalur Aouzou, bagian terutara Chad yang diklaim sebagai bagian dari Libya berdasarkan sebuah perjanjian yang belum disahkan pada saat pemerintahan kolonial.

Opini

Menurut pendapat saya Konflik antara Chad dan Libya merupakan konflik yang memperebutkan jalur Aouzou. Jalur Aouzou diklaim sebagai wilayah yang kaya akan uranium, perselisihan atas kekuasaan daerah Aouzou antara Chad dengan Libya meyebabkan munculnya konflik. Pada tahun 1973, Libya melakukan operasi militer di Jalur Aouzou untuk mendapat akses mineral dan digunakan sebagai basis kekuasaan dalam politik Chad. Adanya perang saudara yang terjadi di Chad sehingga Libya ikut berperan untuk membantu Chad menyelesaikan perang saudara. Setelah berakhirnya perang, Chad tidak langsung aman dari konflik, muncul konflik yang disebabkan oleh tidak puasnya masyarakat terhadap pemerintahannya, Libya kemudian mengintervensi Chad.
Hubungan Chad-Libya menjadi lebih baik ketika Idriss Deby yang didukung Libya menggantikan Habre pada tanggal 2 Desember. Gaddafi adalah kepala negara pertama yang mengakui rezim baru, dan ia juga menandatangani perjanjian persahabatan dan kooperasi dalam berbagai tingkat, tetapi Deby menyatakan bahwa ia akan tetap bertempur untuk menjaga jalur tersebut jauh dari tangan Libya.

Permasalahan Aouzou diakhiri dengan baik pada tanggal 3 Februari 1994 ketika hakim di Mahkamah Internasional dengan jumlah 16 banding 1 membuat Jalur Aouzou menjadi milik Chad. Pengadilan atas kasus tersebut dilaksanakan tanpa gangguan, keduanya menandatangani pada tanggal 4 April sebuah persetujuan berisi tentang implementasi pengadilan. Dengan diawasi oleh pengamat internasional, mundurnya tentara Libya dari jalur ditandai pada tanggal 15 April dan selesai pada tanggal 10 Mei. Transfer terakhir terjadi pada tanggal 30 Mei ketika kedua belah pihak menandatangani sebuah deklarasi gabungan yang menyatakan bahwa mundurnya pasukan Libya telah berhasil.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar